Kamis, 15 Mei 2014

teori reva rubin dalam kebidanan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Reva Rubin adalah seorang nurse-medwife  dari Amerika yang penelitiannya memberi pengaruh besar dalam asuhan kehamilan dan pos partum. Dia mengajar di Yale dan University of Chicago sebelum bergabung dengan University of Pittsburgh pada tahun 1960. Reva Rubin,  meninggal pada usianya yang 76 tahun.Beliau merupakan Pejabat di University of Pittsburgh, tempat ia mengajar selama 21 tahun sebelum pensiun pada tahun 1981. Profesor Rubin meninggal 13 Mei karena serangan jantung di rumahnya di Harrisville.

Reva Rubin mengemukakan teorinya setelah melakukan beberapa penelitian. Dia membedakan antara konsep dari posisi yaitu suatu status sosial yang diberikan kepada seseorang (ibu) dan konsep dari peran yang dilukiskan sebagai aktifitas dan tindakan yang dilakukan individu tersebut yang menentukan  bahwa dia mempunyai posisi tertentu.

Tujuan riset Reva Rubin adalah mengidentifikasi bagaimana wanita tersebut mampu mengambil peran seorang ibu dan hal apa saja yang dapat membantu / memberi efek negatif terhadap proses pencapaian peran tersebut.Menurut Rubin untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar berupa latihan-latihan.Dalam proses ini wanita diharapkan mampu mengidentifikasikan bagaimana wanita tersebut mampu mengambil peran menjadi seorang ibu.Teori ini sangat berarti pula bagi calon untuk mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan dalam kehamilan dan setelah melahirkan.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana model teori Reva Rubin dalam pencapaian peran sebagai seorang ibu ?
2.      Bagaimana Tinjauan kasus terhadap teori Reva Rubin ?











BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Teori Reva Rubin mengenai pencapaian peran ibu.
Rubin mengatakan sejak hamil seorang wanita sudah mempunyai harapan sebagai berikut  :
a.    Kesejahteraan ibu dan bayi.
b.    Penerimaan masyarakat
c.    Penerimaan identitas diri
d.   Mengerti arti memberi dan menerima.
            Perubahan yang umumnya terjadi pada wanita pada waktu hamil adalah :
a.    Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan janinnya.
b.    Ibu memerlukan sosialisasi.

2.2  Tahap –tahap psikososial
Tahap – tahap psikososial yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam perannya :
a.    Anticipatory stage :  seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memrlukan interaksi dengan anak yang lain.
b.    Honeymoon stage : Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya.Pada tahap ii ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c.    Plateu Stage : Ibu akan mencoba apakah dia mampu berperan sebagai seorang ibu.Tahap ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan diri.
d.   Disengagement : merupakan tahap penyelsaian yang mana latihan peran sudah berakhir.

2.3  Fase Aktivitas
Rubin melihat beberapa tahap fase aktivitas penting sebelum seseorang menjadi seorang ibu :
a.    Taking On : pada fase ini , wanita meniru dan melakukan peran ibu.Fase ini dikenal dengan tahap meniru.
b.    Taking in : Pada fase ini,fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang dilakukannya pada tahap sebelumnya.Introjection,projection dan rejection merupakan tahap dimana wanita membedakan model-model yang ada sesuai dengan pendapatnya.
c.    Letting go :  Fase dimana wanita mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah dilakukannya .Pengalaman baik interpersonal maupun situsional yang berhubungan dengan masa lalu dirinya (sebelum proses) yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan serta harapanuntuk masa  yang akan datang .Pada tahap ini wanita akan meninggalkan perannya pada masa lalu.
            Ketiga tahap ini terjadi pada saat adaptasi psikososial pada masa post  partum.Periode post partum menimbulkan stres emosional terhadap ibu baru,bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat.Faktor yang mempengaruhi keberhasilan masa transisi menjadi orang tua adalah :
a.    Respon dan dukungan dari keluarga dan teman.
b.    Hubungan antara pengalaman melahirkan dengan harapan.
c.    Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
d.   Pengaruh budaya

2.4  Adaptasi Psikososial Post Partum
Adaptasi psikosial post partum oleh Rubin dibagi dalam 3 fase/periode :
a.    Periode Taking In (1-2 hari setelah melahirkan)
·      Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
·      Perhatatian ibu tertuju pada kekhawatiran pada perubahan bentuk tubuhnya.
·      Ibu mungkin akan bercerita tentang pengalamannya bersalin berulang-ulang.
·      Memerlukan ketenangan dalam tidur dan memulihkan keadaan tubuh pada kondisi awal/semula.
·      Nafsu makan ibu bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi . Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
b.    Periode Taking Hold (2-4 hari setelah melahirkan)
·      Ibu menjadi khawatir akan kemampuannya merawat bayi dan meningkatkan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.
·      Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh,BAK,BAB dan daya tahan tubuh.
·      Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong,menyusui,memandikan dan mengganti popok
·      Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan.
c.    Periode letting Go
·      Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga.
·      Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.

2.5  Depresi Post Partum
            Banyak ibu mengalami perasaan “let down” setelah melahirkan,sehubungan dengan seriusnya pengalaman waktu melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi secara efektif dalam membesarkan anak.
            Umumnya depresi ini tingkat sedang dan mudah berubah,dimulai 2-3 hari setelah melahirkan dan dapat diatasi diantara 2-3 minggu kemudian.Agak jarang depresi sedang menjadi psikosis post partum atau menjadi patologis.


2.6          Tinjauan Kasus
     A. Identitas
                      Nama                                      : Fateha
                      Umur                                      : 32 Tahun
                      Pendidikan terakhir              : SMP
                      Pekerjaan                               : Buruh
                      Alamat                                    : Ds. Surabayan,Pekalongan

               B. Keluhan
                      1) Saat Hamil
Ibu sering mengalami perutnya nyeri
                                                            Mual dan muntah
                                                                                    Kaki bengkak
                  2) Post  Partum
                              ASI tidak keluar dalam beberapa hari
                              Kurang tidur
                              Jahitan jalan lahir membuat sakit pada saat BAB/BAK

           C. Riwayat Kehamilan,Persalinan dan nifas Pasien
Aspek
Ya
Tidak
Kesejahteraan ibu dan bayinya
-
Penerimaan dari masyarakat
-
Penentuan identitas diri
-
Mengerti tentang arti memberi dan menerima
-

                             

                             
Tahap-tahap Psikosial
Ya
Tidak
Anticipatory stage (latihan peran)
-
Honeymoon stage (memahami)
-
Pleteu stage (mencoba)
-
Disengagement (penyelesaian)
-

                     
Tahap-tahap aktifitas penting sebelum menjadi ibu
Ya
Tidak
Taking on (neniru dan melakukan peran seorang ibu)
-
Taking in (mulai membayangkan peran yang dilakukan)
-
Letting go (meninggalkan perannya dimasa lalu)
-

Adaptasi psikososial pada waktu post partum
Ya
Tidak
Periode taking in (1-2 hari)
Ibibu  bersikap pasif dan ketergantungan. Perhatiannya tertuju pada diri sendiri.
-         Ibu mengulang-ulang pengalamannya waktu melahirkan.  Kebutuhan ibu untuk istirahat dan pemenuhan nutrisi sangat dibutuhkan.
-
Periode taking hold (2-4 hari)
-         Ibu menjadi perhatian terhadap kemampuannya menjadi orang tua.
-         Berkonsentrasi terhadap pengontrolan fungsi tubuhnya, seperti : BAK, BAB, kekuatan dan ketahanan fisiknya.Ibu berusaha merawat bayinya sendiri, sensitif, dan cenderung menerima nasihat bidan.
-
Periode letting go (>4)
-          Ibu sangat terpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan keluarga.
-          Terhadap kebutuhan bayinya.
-          Depresi post partum
·         Mengalami perasaan ”let down” setelah melahirkan.
·         Jarang menjadi patologis sampai psikosis post partum.
·         Depresi dapat diatasi dua pekan kemudian.
-


            D. Pembahasan Tabel
             Tentang harapan-harapan wanita sejak hamil, Ibu Fateha setuju dengan teori yang menyatakan saat hamil ibu memikirkan kesehatan bayinya, melakukan penyesuaian dengan lingkungan sekitar, Ibu Fateha juga menginginkan pengakuan dari masyarakat bahwa dia sedang hamil dan bukan dari hubungan gelap, ibu juga mulai mengerti arti memberi dan menerima dengan bayinya.
            Tentang tahap-tahap psikososial Ibu Fateha mengakui iya mengalami semua tahap-tahap itu mulai dari latihan peran, sebelum melahirkan beliau mengaku sering mencoba menggendong bayi tetangga untuk latihan, sering menyuapi bayi tetangga juga. Tahap memahami, beliau banyak bertanya kepada orang lain tentang peran ibu, pengalaman-pengalaman menjadi seorang ibu. Tahap mencoba, Beliau mencoba benar-benar memerankan dalam beberapa minggu sampai akhirnya masa mencoba itu berakhir dan harus melaksanakan peran seorang ibu.
             Beliau juga menjalani tahap-tahap aktifitas penting sebelum seseorang menjadi ibu, beliau menjalani taking in, taking on, and latting go. Meniru dan melakukan peran seorang ibu, mulai membayangkan peran yang dilakukan, terakhir meninggalkan peran dimasa lalu mulai mengubah sikap lebih dewasa karena hendak menjadi seorang ibu. Tahap adaptasi psikososial, Ibu Fateha juga mengalami tahap ini dari taking in, taking hold dan letting go, taking in dialami sekali karena sesaat setelah lahir Ibu Fateha menggantungkan sekali kebutuhannya dengan orang-orang sekitar seperti orang tua, suami, dan saudara-saudaranya, pada taking hold Ibu Fateha mulai berusaha menguasai ketrampilan merawat bayinya, tapi pada saat letting go Ibu Fateha merasa cemas, pusing, serta perasaan sedih dan merasa sendirian karena melihat kondisi anaknya yang kurus karena sampai 17 hari tidak mendapat ASI yang memberi bayi itu kekebalan tubuh.Disinilah peran bidan sangat dibutuhkan,Bidan memberikan solusi pada Ibu Fateha agar Ibu Fateha tidak merasa cemas,misalnya seperti solusi bagaimana membuat ASI lancar seperti Penuhi kebutuhan nutrisi,meningkatkan frekuensi menyusui, memompa dan memeras ASI, meminimalisir tingkat gangguan psikologis yang dialami dan merawat payudara.Dengan bantuan dan solusi dari Bidan Ibu Fateha bebas dari keterpurukannya,ASI keluar dengan lancar dan beliau mampu memberikan asupan gizi untuk anaknya tercinta.





BAB III
PENUTUP

2.7          Kesimpulan
Bahwa dalam pembahasan ini peran ibu sangat dibutuhkan terutama pada masa hamil, bersalin dan mengasuh anak.Bidan juga harus memberikan nasehat atau solusi ketika ibu mengalami kesulitan pada saat hamil,post partum maupun nifas.

2.8  Saran
Diharapkan kepada mahasiswa agar memahami tentang Teori Reva Rubin. Agar para mahasiswa kebidanan khususnya mendalami isi teori sehinnga dapat disosialisasikan kedalam kehidupan bermasyarakat. Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dari makalah ini, maka dari itu kami selaku kelompok I menerima kritik dan saran dari para pembaca sekalian atas kekurangan makalah ini.




DAFTAR PUSTAKA
Mufdlilah., Hidayat, Asri., Kharmaturrah,Ima. 2011. Konsep Kebidanan Edisi Revisi. Yogyakarta : Nuha Medika
Sujianti., Susanti. 2009. Buku Ajar Konsep Kebidanan Teori dan Aplikasi.Yogyakarta : Nuha Medika
http://dhannyellinna.blogspot.com/p/peran-fungsi-bidan.html(diunggah tanggal  11-10-2013,pukul 0:18 WIB )
 



           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar