BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Reva Rubin adalah seorang nurse-medwife dari Amerika
yang penelitiannya memberi pengaruh besar dalam asuhan kehamilan dan pos
partum. Dia mengajar di Yale dan University of Chicago sebelum bergabung dengan
University of Pittsburgh pada tahun 1960. Reva Rubin, meninggal pada usianya yang 76 tahun.Beliau
merupakan Pejabat di University of Pittsburgh, tempat ia mengajar selama 21
tahun sebelum pensiun pada tahun 1981. Profesor Rubin meninggal 13 Mei karena
serangan jantung di rumahnya di Harrisville.
Reva Rubin mengemukakan teorinya setelah melakukan beberapa penelitian. Dia
membedakan antara konsep dari posisi yaitu suatu status sosial yang diberikan
kepada seseorang (ibu) dan konsep dari peran yang dilukiskan sebagai aktifitas
dan tindakan yang dilakukan individu tersebut yang menentukan bahwa dia mempunyai posisi tertentu.
Tujuan riset Reva Rubin adalah mengidentifikasi bagaimana wanita tersebut
mampu mengambil peran seorang ibu dan hal apa saja yang dapat membantu /
memberi efek negatif terhadap proses pencapaian peran tersebut.Menurut Rubin
untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar berupa
latihan-latihan.Dalam proses ini wanita diharapkan mampu mengidentifikasikan
bagaimana wanita tersebut mampu mengambil peran menjadi seorang ibu.Teori ini
sangat berarti pula bagi calon untuk mempelajari peran yang akan dialaminya
kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan dalam kehamilan dan
setelah melahirkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
model teori Reva Rubin dalam pencapaian peran sebagai seorang ibu ?
2. Bagaimana
Tinjauan kasus terhadap teori Reva Rubin ?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Teori Reva
Rubin mengenai pencapaian peran ibu.
Rubin mengatakan sejak hamil seorang wanita sudah mempunyai harapan sebagai
berikut :
a. Kesejahteraan
ibu dan bayi.
b. Penerimaan
masyarakat
c. Penerimaan
identitas diri
d. Mengerti
arti memberi dan menerima.
Perubahan
yang umumnya terjadi pada wanita pada waktu hamil adalah :
a. Ibu
cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat
berperan sebagai calon ibu dan dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat
memperhatikan perkembangan janinnya.
b. Ibu
memerlukan sosialisasi.
2.2 Tahap –tahap
psikososial
Tahap –
tahap psikososial yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam perannya :
a. Anticipatory stage : seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan
memrlukan interaksi dengan anak yang lain.
b. Honeymoon stage : Ibu mulai memahami sepenuhnya
peran dasar yang dijalaninya.Pada tahap ii ibu memerlukan bantuan dari anggota
keluarga yang lain.
c. Plateu Stage : Ibu akan mencoba apakah dia mampu
berperan sebagai seorang ibu.Tahap ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai
ibu kemudian melanjutkan diri.
d. Disengagement : merupakan tahap penyelsaian yang
mana latihan peran sudah berakhir.
2.3 Fase
Aktivitas
Rubin
melihat beberapa tahap fase aktivitas penting sebelum seseorang menjadi seorang
ibu :
a.
Taking On : pada fase ini , wanita meniru dan
melakukan peran ibu.Fase ini dikenal dengan tahap meniru.
b.
Taking in : Pada fase ini,fantasi wanita tidak hanya
meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang dilakukannya pada tahap
sebelumnya.Introjection,projection dan rejection merupakan tahap dimana wanita
membedakan model-model yang ada sesuai dengan pendapatnya.
c.
Letting go : Fase dimana wanita mengingat kembali proses
dan aktivitas yang sudah dilakukannya .Pengalaman baik interpersonal maupun
situsional yang berhubungan dengan masa lalu dirinya (sebelum proses) yang
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan serta harapanuntuk masa yang akan datang .Pada tahap ini wanita akan
meninggalkan perannya pada masa lalu.
Ketiga tahap ini terjadi
pada saat adaptasi psikososial pada masa post
partum.Periode post partum menimbulkan stres emosional terhadap ibu
baru,bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat.Faktor
yang mempengaruhi keberhasilan masa transisi menjadi orang tua adalah :
a.
Respon dan dukungan dari keluarga dan teman.
b.
Hubungan antara pengalaman melahirkan dengan harapan.
c.
Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
d.
Pengaruh budaya
2.4 Adaptasi
Psikososial Post Partum
Adaptasi
psikosial post partum oleh Rubin dibagi dalam 3 fase/periode :
a.
Periode Taking In (1-2 hari setelah melahirkan)
·
Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
·
Perhatatian ibu tertuju pada kekhawatiran pada
perubahan bentuk tubuhnya.
·
Ibu mungkin akan bercerita tentang pengalamannya
bersalin berulang-ulang.
·
Memerlukan ketenangan dalam tidur dan memulihkan
keadaan tubuh pada kondisi awal/semula.
·
Nafsu makan ibu bertambah sehingga membutuhkan
peningkatan nutrisi . Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi
tubuh tidak berlangsung normal.
b.
Periode Taking Hold (2-4 hari setelah melahirkan)
·
Ibu menjadi khawatir akan kemampuannya merawat bayi
dan meningkatkan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.
·
Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi
tubuh,BAK,BAB dan daya tahan tubuh.
·
Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi
seperti menggendong,menyusui,memandikan dan mengganti popok
·
Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan
kritikan.
c.
Periode letting Go
·
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan dipengaruhi
oleh dukungan serta perhatian keluarga.
·
Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi
dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan
dan hubungan sosial.
2.5 Depresi Post
Partum
Banyak ibu mengalami
perasaan “let down” setelah melahirkan,sehubungan dengan seriusnya pengalaman waktu
melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi secara efektif dalam
membesarkan anak.
Umumnya depresi ini
tingkat sedang dan mudah berubah,dimulai 2-3 hari setelah melahirkan dan dapat
diatasi diantara 2-3 minggu kemudian.Agak jarang depresi sedang menjadi
psikosis post partum atau menjadi patologis.
2.6
Tinjauan Kasus
A. Identitas
Nama : Fateha
Umur : 32 Tahun
Pendidikan
terakhir : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ds.
Surabayan,Pekalongan
B.
Keluhan
1)
Saat Hamil
Ibu sering mengalami perutnya nyeri
Mual dan muntah
Kaki bengkak
2)
Post Partum
ASI
tidak keluar dalam beberapa hari
Kurang
tidur
Jahitan
jalan lahir membuat sakit pada saat BAB/BAK
C.
Riwayat Kehamilan,Persalinan dan nifas Pasien
Aspek
|
Ya
|
Tidak
|
Kesejahteraan ibu dan bayinya
|
√
|
-
|
Penerimaan dari masyarakat
|
√
|
-
|
Penentuan identitas diri
|
√
|
-
|
Mengerti tentang arti memberi dan menerima
|
√
|
-
|
Tahap-tahap Psikosial
|
Ya
|
Tidak
|
Anticipatory stage (latihan
peran)
|
√
|
-
|
Honeymoon stage (memahami)
|
√
|
-
|
Pleteu stage (mencoba)
|
√
|
-
|
Disengagement (penyelesaian)
|
√
|
-
|
Tahap-tahap aktifitas penting
sebelum menjadi ibu
|
Ya
|
Tidak
|
Taking on
(neniru dan melakukan peran seorang ibu)
|
√
|
-
|
Taking in
(mulai membayangkan peran yang dilakukan)
|
√
|
-
|
Letting go
(meninggalkan perannya dimasa lalu)
|
√
|
-
|
Adaptasi psikososial pada waktu
post partum
|
Ya
|
Tidak
|
Periode taking in (1-2 hari)
Ibibu bersikap pasif dan ketergantungan. Perhatiannya tertuju pada diri sendiri.
- Ibu
mengulang-ulang pengalamannya waktu melahirkan. Kebutuhan ibu
untuk istirahat dan pemenuhan nutrisi sangat dibutuhkan.
|
√
|
-
|
Periode taking hold (2-4 hari)
- Ibu menjadi perhatian terhadap kemampuannya menjadi orang tua.
- Berkonsentrasi terhadap pengontrolan fungsi tubuhnya, seperti : BAK,
BAB, kekuatan dan ketahanan fisiknya.Ibu berusaha merawat bayinya sendiri, sensitif, dan
cenderung menerima nasihat bidan.
|
√
|
-
|
Periode letting go (>4)
- Ibu sangat terpengaruh terhadap
waktu dan perhatian yang diberikan keluarga.
- Terhadap kebutuhan bayinya.
- Depresi post partum
· Mengalami perasaan ”let down”
setelah melahirkan.
· Jarang menjadi patologis sampai psikosis post partum.
· Depresi dapat diatasi dua pekan kemudian.
|
√
|
-
|
D.
Pembahasan Tabel
Tentang harapan-harapan
wanita sejak hamil, Ibu Fateha setuju dengan teori yang
menyatakan saat hamil ibu memikirkan kesehatan bayinya, melakukan penyesuaian
dengan lingkungan sekitar, Ibu Fateha juga menginginkan pengakuan dari
masyarakat bahwa dia sedang hamil dan bukan dari hubungan gelap, ibu juga mulai
mengerti arti memberi dan menerima dengan bayinya.
Tentang tahap-tahap
psikososial Ibu
Fateha mengakui iya mengalami semua tahap-tahap itu mulai dari latihan peran,
sebelum melahirkan beliau mengaku sering mencoba menggendong bayi tetangga
untuk latihan, sering menyuapi bayi tetangga juga. Tahap memahami, beliau
banyak bertanya kepada orang lain tentang peran ibu, pengalaman-pengalaman
menjadi seorang ibu. Tahap mencoba, Beliau mencoba benar-benar memerankan dalam
beberapa minggu sampai akhirnya masa mencoba itu berakhir dan harus
melaksanakan peran seorang ibu.
Beliau juga menjalani tahap-tahap
aktifitas penting sebelum seseorang menjadi ibu,
beliau menjalani taking in, taking on, and latting go. Meniru dan melakukan
peran seorang ibu, mulai membayangkan peran yang dilakukan, terakhir
meninggalkan peran dimasa lalu mulai mengubah sikap lebih dewasa karena hendak
menjadi seorang ibu. Tahap adaptasi
psikososial, Ibu Fateha juga mengalami tahap ini dari
taking in, taking hold dan letting go, taking in dialami sekali karena sesaat
setelah lahir Ibu Fateha menggantungkan sekali kebutuhannya dengan orang-orang
sekitar seperti orang tua, suami, dan saudara-saudaranya, pada taking hold Ibu
Fateha mulai berusaha menguasai ketrampilan merawat bayinya, tapi pada saat
letting go Ibu Fateha merasa cemas, pusing, serta perasaan sedih dan merasa
sendirian karena melihat kondisi anaknya yang kurus karena sampai 17 hari tidak
mendapat ASI yang memberi bayi itu kekebalan tubuh.Disinilah peran bidan sangat
dibutuhkan,Bidan memberikan solusi pada Ibu Fateha agar Ibu Fateha tidak merasa
cemas,misalnya seperti solusi bagaimana membuat ASI lancar seperti Penuhi kebutuhan nutrisi,meningkatkan frekuensi menyusui, memompa dan
memeras ASI, meminimalisir tingkat gangguan psikologis yang
dialami dan merawat payudara.Dengan
bantuan dan solusi dari Bidan Ibu Fateha bebas dari keterpurukannya,ASI keluar
dengan lancar dan beliau mampu memberikan asupan gizi untuk anaknya tercinta.
BAB III
PENUTUP
2.7
Kesimpulan
Bahwa dalam pembahasan ini peran ibu sangat
dibutuhkan terutama pada masa hamil, bersalin dan mengasuh anak.Bidan juga
harus memberikan nasehat atau solusi ketika ibu mengalami kesulitan pada saat
hamil,post partum maupun nifas.
2.8 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa agar memahami tentang Teori Reva
Rubin. Agar para mahasiswa kebidanan khususnya mendalami isi teori sehinnga
dapat disosialisasikan kedalam kehidupan bermasyarakat. Kami menyadari bahwa
banyak kekurangan dari makalah ini, maka dari itu kami selaku kelompok I menerima kritik dan
saran dari para pembaca sekalian atas kekurangan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mufdlilah., Hidayat, Asri., Kharmaturrah,Ima. 2011. Konsep Kebidanan Edisi Revisi. Yogyakarta
: Nuha Medika
Sujianti., Susanti. 2009. Buku Ajar Konsep Kebidanan Teori dan Aplikasi.Yogyakarta : Nuha
Medika
http://dhannyellinna.blogspot.com/p/peran-fungsi-bidan.html(diunggah
tanggal 11-10-2013,pukul 0:18 WIB )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar